Sabtu, 18 Juni 2011

Kebijakan Bisnis

Keberhasilan dan kesinambungan bisnis diperlukan agar manfaatnya dapat optimal bagi para stakeholder seperti pemilik, pekerja, konsumen, pemerintah maupun masyarakat. Kebijakan berasal dari kata bijak, yang berarti punya pandangan luas dan jauh ke depan. Sehinga dapat didefinisikan sebagai langkah dan tindakan untuk mencapai keinginan masa depan, yang dituangkan dalam bentuk ketetapan atau keputusan sebagai pedoman dari kegiatan yang dilaksanakan.
Kebijakan bisnis dapat didefinisikan dengan ketetapan atau keputusan manajemen untuk mencapai tujuan masa depan perusahaan yang merupakan pedoman dalam melakukan aktivitas bisnis.
1.    Kebijakan produksi adalah ketetapan atau keputusan manajemen dalam berproduksi untuk mencapai tujuan perusahaan dimasa depan (kapan harus berproduksi (BEP), kapan meningkatkan  Volume produksi (MR>MC), menghentikan peningkatan volume produksi (MR<MC) dan kapan menghentikan produksi (P<AVC).)
2.    Kebijakan harga , dalam menentukan harga produk dipasar , dikenal ada empat jenis kebijkan harga yang dapat digunakan yaitu :
a.    Biaya tambah margin (cost plus margin)yaitu jumlah biaya produksi ditambah keuntungan
b.    Diskriman harga (price discrimination), beberapa persyaratan 1). Segmentasi pasar cukup jelas dan tegas,  2). elastisitas permintaan pasar (konsumen ) yang berbeda , 3). Persaingan dipasar lebih cenderung dalam bentuk Non Price Competition artinya persaingan yang terjadi dipasar lebih cenderung pada persaingan non  harga.

Jenis diskriminasi harga
Terdapat tiga jenis diskriminasi harga yang biasanya dilakukan dalam dunia bisnis yaitu ;
1).      Derajat pertama (1st degree) adalah kondidi dimana para pembeli atau konsumen dihadapkan pada pilihan untuk membeli barang dan jasa pada harga maksimum sesuai dengan kemampuan dan keinginan.
2).      Derajat kedua (2nd degree) adalah kondisi dimana konsumen atau pembeli dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan waktu pembelian (time basis) atau tingkat kemendesakan (urgency basis)
3).      Derajat ketiga (3rd degree) adalah kondisi dimana perusahaan dapat mengganti harga dan mendiskriminasi harga barang danjasa yang ditawarkan kepada pembeli yang berbeda pada waktu yang sama , contoh tariff listrik dan telepon untuk rumah tangga dan industri
c.    Penyesuaian harga (incremental pricing) adalah kebijakan penetapan atau penyesuaian harga jual berdasarkan penambahan produksi yang mengakibatkan perubahan biaya. Tujuan harga ini adalah agar perusahaaan mendapat laba maksimum. Sepanjang kenaikan biaya masih lebih kecil dari kenaikan pendapatan maka kegiatan produksi bias diteruskan.
d.    Pemindahan atau Pembebanan harga (transfer pricing) adalah teknik penetapan harga transfer (transfer harga )dari suatu unit bisnis (SBU) ke unit (SBU) lainnya, atau dapat didefinisikan penetapan harga input antar devisi/unit usaha secara rasional dan adil agar dapat mendorong produktivitas masing-masingnya.

Tujuan penetapan harga transfer adalah:
1.           Menetapkan harga yang tepat antar unit produksi untuk mencapai maksimum profit, sekaligus guna mengendalikan kinerja perusahaaan secara keseluruhanmelalui pengelolaan kinerja divisi/unit usaha
2.           Menetapkan harga rasional dan adil
3.           Mendorong produktivitas masing-masing divisi.

Hal-hal yang mendorong penetapan harga transfer adalah :
1.    Semakin besarnya volume usaha
2.    Semakin beragamnya kegioatan
3.    Semakin kompleksnya atau rumitnya pengelolaan usaha
4.    Perlu otonomi atau desntralisasi kewenangan
5.    Membagi perusahaan menjadi bebrapa divisi atau sub sebgai profit center, tidak hanya sebagai cost center

Jumat, 03 Juni 2011

Konsep dan Pengertian Biaya

Dalam istilah sehari-hari antara biaya (cost) dan pengeluaran (expense) sering disamakan atau dipertukarkan. Padahal secara konsep pengertian keduanya tidak sama atau berbeda , yaitu :
  1. Pengeluaran (expense) adalah semua belanja yang dikeluarkan (baik yang bisa dielakkan maupun yang tidak dapat dielakkan)
  2. Biaya (cost) adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan (unavoidable expense) dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, biaya adalah bagian dari pengeluaran.
Dengan demikian , secara konsep maka pengertian biaya adalah sebagai berikut :
  1. Biaya tidak sama dengan pengeluaran
  2. Biaya harus menggambarkan kegiatan
  3. Biaya harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan
Menurut realitas pembayarannya, biaya dapat dikeompokkan menjadi
  1. Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan terentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah dibayarkan . Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri.
  2. Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan baku dan sebagainya
Menurut Konsep Pencatatannya, biaya dapat dikelompokkan menjadi
  1. Biaya akuntansi (accouting cost) adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan akuntansi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
  2. Biaya ekonomis (economic cost) adalah biaya-biaya yang benar-benra dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
Menurut Periode atau Waktu , biaya dapat dikelompokkan menjadi
  1. Biaya jangka pendek (short run cost / SRC) adalah periode dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variable. Untuk jangka pendek , biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable (TVC)
TC    = TFC  + TVC

ATC  =  AFC  + AVC
  1. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana seluruh biaya berubah (variabel). Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap)
Menurut Karakteristik Jumlah  , biaya dapat dikelompokkan menjadi
  1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output
  2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat/waktu produksi.
Menurut Karakteristik satuannya  , biaya dapat dikelompokkan menjadi
  1. Biaya total (total cost/ TC) adalah jumlah keseluruhan untuk menghasilkan output
  2. Biaya rata-rata perunit output (average total cost / ATC) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output. Untuk mencapai keuntungan, biaya rata-rata per unit produksi ini berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang paling efisien. Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata-rata per unit output (ATC)yang paling rendah
  3. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) adalah tambahan biaya yang dikelurkan karena ada tambahan satu unit output (MCi = TCi –TCi-1)
Berikut contoh karakteristik biaya menurut satuan :
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
ATC
MCi
0
25
0
25
-
-
-
-
1
25
5
30
25
5
30
5
2
25
14
39
12,5
7
19,5
9
3
25
21
46
8,33
7
15,33
7
4
25
27
52
6,25
6,75
13
6
5
25
32
57
5
6,4
11,4
5
6
25
39
64
4,17
6,5
10,67
7
7
25
49
74
3,57
7
10,57
10
8
25
60
85
3,13
7,5
10,63
11
9
25
72
97
2,78
8
10,78
12
10
25
86
111
2,5
8,6
11,1
14
Menurut Revelansinya  , biaya dapat dikelompokkan menjadi
    1. Biaya relevan (relevan cost)adalah seluruh jenis biaya dengan karakteristik seperti  TFC, TVC, TC,AFC, AVC, ATC DAN MC 2. Biaya irrelevant (irrelevant cost) adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan namun tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis , dikenal dengan istilah sunk cost Contoh Misalkan fungsi biaya produksi perusahaan adalah TC = 2Q2 + 3Q + 100.000, bila perusahaan memproduksi 2.000 unit  maka tentukan :
    1. Total biaya tetap (TFC)
    2. Total biaya variabel (TVC)
    3. Total biaya (TC)
    4. Rata-rata  total biaya (ATC)
    5. Marginal Cost (MC)