Selasa, 25 Januari 2011

Analisa Kebijakan Fiskal Dengan System Perpajakan Yang Built-In Flexible

Di samping pajak yang mempunyai sifat yang eksogen, pajak juga disebut built-in flexible yaitu pajak yang besar kecilnya ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasional. Dibanyak Negara pajak pendapatan atau income tax merupakan jenis pajak ini. Pada umumnya yang ingin dicapai dengan menggunakan built-in flexible adalah
1. untuk lebih meratanya distribusi pendapatan nasional
2. untuk lebih stabilnya perekonomian.

Ditribusi pendapatan nasional dalam perekonomian pada umumnya tidak merata. Distribusi pendapatan nasional yang sangat tidak merata dapat enimbulkan ketegangan social. Oleh karena itu maka untuk mengurangi kemungkinan timbulnya ketegangan social ini,pemerintah pada umumnya berusaha sedapat mungkin lebih mertakan distribusi pendapatan nasional. Pajak pendapatan yang besar kecilnya tergantung kepada besar kecilnya pendapatan yang diperoleh wajib pajak merupakan salah satu cara yang dapat dipergunkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Mengingat sifatnya yang demikian maka pajak pendapatan tersebut mempunyai sifat flexible, yaitu flexible mengikuti perubahan pendapatan. Dari uraian diatas sehingga fungsi pajak dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Tx = t + hY

Tx menunjukkan besarnya pajak, t menunjukkan besarnya pajak pada pendapatan sebesar nol, h menunjukkan apa yang biasa disebut margial rate of taxation, yang merupakan nilai perbandingan antara perubahan jumlah pajak dengan perubahan jumlah pendapatan dan Y menunjukkkan besarnya pendapatan nasional.

Nilai h dengan sendirinya dapat dikatakann selalu postif. Positifnya “ marginal rate of taxation “ berarti bahwa semakin besar pendapatan semakaian besar jumlah pajak yang terpungut oleh pemerintah. Kalau h selalu mempunyai angka yang lebih besar daripada nol, nilai t dapat sama dengan nol ataupun lebih kecil daripada nol, akan tetapi untuk mempunyai nilai positif mungkin sekali jarang terjadi. Sebab dengan positifnya nilai t berarti bahwa mereka yang tidak mempunyai pendapatan masih dikenai pajak pendapatan. Ini dengan sendirinya tidak masuk akal. Negatifnya nilai t mungkin terjadi yaitu dalam perekonomian dimana seseorang yang mendapatkan pendapatan kurang dari jumlah tertentu oleh pemerintah diberi bantuan. Semakin kecil jumlah pendapatan mereka semakin besar jumlah bantuan yang mereka terima dari pemerintah.


Fungsi Konsumsi dan Fungsi Saving dalam Perekonomian dengan Sistem Perpajakan yang Built-in Flexible

Kita telah mengetahui bahwa jumlah pengeluaran masyarakat untuk konsumsi bukanlah ditentukan secara langsung oleh besar kecilnya pendapatan sebagai “ earnings” melainkan oleh besar kecilnya “ disposable income “. Pernyataan ini berlaku bagi perekonomian dengan kebijakan fiscal yang sederhana maupun bagi perekonomian yang menggunakan ‘ built-in flexible tax: dalam kebijakan fiskalnya. Perbedaan pokok antara kedua system perpajakan tersebut adalah bahwa dalam system yang sederhana besarnya pajak di[ungut oleh pemerintah tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional ataupun tergantung kepada variable-variabel lainnya yang kita pertimbangkan dalam model analisis yang kita pakai, sedangkan dalam system perpajakan yang mempunyai sisfat “ built in flexible “ besar kecilnya pajak yang terpungut oleh pemerintah tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional.

Dengan cara yang lebih singkat dapat dikatakan bahwa dalam perekonomian yang mempergunakan kebijakan fiscal yang sederhana, pajak merupakan ‘exogenous variable”’ sedangkan dalam perekonomian dengan system perpajakan yang “ built-in flexible”’ pajak merupakan endogenous variable, dan merupakan fungsi dari pada pendapatan nasional.

Dengan dipergunakannya pajak yang endogen sifatnya dan yang merupakan fungsi daripada pendapatan nasional, maka fungsi konsumsinya perlu disesuaikan juga.
Bentuk-bentuk konsumsi yang baru, dengan sifat “ built-in flexible” dari pada pajak akan terlihat sebagai berikut :

C = a + cYd
Yd = Y + Tr - Tx
Tx = t + hY

Maka

C = a + c[ Y + Tr - ( t + hY ) ]
C = a + c[ Y + Tr - t - hY ]
C = a + cY + cTr - ct - chY

Dengan berubahnya fungsi konsumsi maka perumusan fungsi saving juga mengalami perubahan sebagai berikut :

S = Yd - C
Yd = Y + Tr - Tx
C = a + cY + cTr - ct - chY

Maka

S = Y + Tr - ( t + hY ) - (a + cY + cTr - ct - chY )
S = Y + Tr - t - hY - a - cY - cTr + ct + chY

S = ( 1 - h - c + ch )Y + ( 1 - c )Tr - ( 1 - c )t - a
S = ( 1 - h - c + ch )Y + ( 1 - c ) ( Tr - t ) - a

Latihan
a. Fungsi konsumsi C = 0,75 Yd + 20
b. Fungsi pajak Tx = 0,2 Y - 20
c. Transfer pemerintah Tr = 40

Soal
1. Berdasarkan data diatas , carilah persamaan garis konsumsi yang merupakan fungsi daripada pendapatan nasional sebagai “ earning”!
2. Sama dengan soal 1 untuk fungsi saving !
Jawaban :
fungsi konsumsi C = a + cY + cTr - ct - chY
C = 20 + 0,75Y + 0,75(40) - 0,75 (-20) - 0,75 (0,2)Y
C = 20 + 0,75Y + 30 + 15 - 0,15Y
C = 0,6 Y + 65


Fungsi Saving S = ( 1 - h - c + ch )Y + ( 1 - c ) ( Tr - t ) - a S = (1 - 0,2 - 0,75 + 0,75 x 20 )Y + (1 - 0,75 ) ( 40 –(-20)) - 20
S = (0,05 + 0,15 )Y + 0,25( 60) - 20
S = 0,2Y + 15 - 20
S = 0,2Y - 5