Sabtu, 15 Januari 2011

Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan satu bidang penyelidikan yang sudah lama dibahas oleh para ahli ekonomi . Mazhab Merkantilisme yaitu pemikir ekonomi diantara abad ke 16 dan akhir abad ke 17 , yang banyak membahas peranan perdagangan luar negeri terhadap pembangunan ekonomi. Adam Smith dalam zaman ekonomi klasik dalam bukunga An Inquiry into the Nature and Causes of Wealth Nations atau terkenal dengan The Wealth of Nations .

Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik terdapat 4 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu :
1. jumlah penduduk
2. jumlah stok barang-barang modal
3. luas tanah dan kekayaan alam
4. tingkat teknologi
Menurut pandangan ahli-ahli klasik “ hokum hasil tambahan ekonomi semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi”. Ini berarti pertumbuhan ekonomi tidak akan terus berlangsung, pada permulaan apabila penduduk sedikit dan kekayaaan alam relative berlebihan, tingkat pengembalian modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka para pengusaha akan mendapatkan keuntungan yang besar. Ini menimbulkan investasi baru dan pertumbuhan terwujud. Keadaan ini tidak akan berlangsung apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkantingkat kegiatan ekonomi karena produktivitas setiap penduduk telah menjadi negatif, maka kemakmuran masyarakat menurun kembali, ekonomi akan mencapai tingkat perkembangan yang sangat rendah.

Teori Schumpeter
Teori ini menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisiensi cara memproduksi dalam menghasilkan barang, memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi keefiensienan kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi ini akan memerlukan investasi baru.
Analisa Schumpeter dimisalkan bahwa perekonomian dimulai dari keadaan yang tidak berkembang, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Segolongsn pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan mendapatkan keuntungan dari mengadakan pembaharuan tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal. Investasi yang baru akan meninggikan tingkat kegiatan ekonomi Negara, maka pendapatan masyarakat akan bertambah dan seterusnya konsumsi masyarakat menjadi bertambah. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman modal baru.

Teori Harrod Domar
Teori Harrod Domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth)dalam jangka panjang. Analisa ini didasari oleh :
1. barang modal telah mencapai kapasitas penuh
2. tabungan adalah proposional dengan pendapatan nasional
3. rasio modal-produksi tetap sama

Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
Teori ini melihat dari sudut pandangan yang berbeda yaitu dari segi penawaran. Teori ini dikembangkan oleh Abramovits dan Solow, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada perkembangan factor-faktor produksi. Dalam persamaan , pandangan ini dapat dinyatakan dengan persamaan :


∆Y = f( ∆K , ∆L , ∆T )
∆Y adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
∆K adalah tingkat pertumbuhan modal
∆L adalah tingkat pertumbuhan penduduk
∆T adalah tingkat pertumbuhan teknologi

Formula matematik ini membuat pembuktian secara kajian empiris yang menunjukkan suatu kesimpulan “ faktor terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambhan kemahiran dan kepakaran tenaga kerja.”. Sumbangan terpenting dari teori pertumbuhan Neo-Klasik bukanlah dalam menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi dalam sumbangannya untuk menggunakan teori teori tersebut untuk mengadakan penyelidikan empiris dalam menentukan peranan sebenarnya dari berbagai faktor produksi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Penyelidikan Abramovits dan Solow menunjukkan pertumbuhan ekonomi 80 hingga 90 persen Amerika Serikat terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi pada abad ke 19 ke 20 . Penelitian ini juga dilakukan oleh Denison tahun 1950-1962 yang menganalisa faktor yang mengakibatkan perkembangan di negara maju, kesimpulan yang diperoleh adalah pertambhana barang-barang modal hanya mewujudkan 25 persen dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, 18 persen pertumbuhan di Eropa barat dan 21 persen pertumbuhan ekonomi di Inggris. Kesimpulan dari studi Denison menunjukkan bahwa bukan modal , tetapi teknologi dan perkembangan keterampilan yang menjadi factor utama yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi .