Pengangguran dan inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang dihadapi setiap masyarakat. Kedua masalah ekonomi tersebut dapat mengakibatkan beberapa efek buruk yang bersifat ekonomi, politik dan sosial. Untukmenghindari berbagai efek buruk yang timbul, berbagai kebijakan ekonomi perlu dijalankan. Tiga bentuk kebijakan pemerintah dapat dijalankan dalam menghadapi pengangguran dan inflasi meliputi kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan kebijakan segi penawaran.
Masalah Pengangguran
Terdapat dua cara untuk menggolongkan jenis-jenis pengangguran yaitu; 1) berdasarkan sumber atau penyebabnya dan 2) berdasarkan ciri pengangguran yang berlaku. Berdasarkan sumber atau penyebabnya, pengangguran dapat dibedakan menjadi :
1. Pengangguran normal atau friksional . Pengganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh kerja, tetapi sedang mencari kerja yang lebih baik. Dalam perekonomian yang berkembang pesat, penggangguran adalah rendah dan pekerjaan mudah diperoleh. Seabaliknya pengusaha susah memperoleh pekerja, maka pengusaha menwarkan gaji yang lebih tinggi dan mendorong para pekerja untuk meninggalakan pekerjaan yang lama dan mencari pekerjaan yang lebih tinggi gajinya atau lebih sesuai dengan keahliannya.
2. Pengangguran Siklikal. Perekonomian tidak selalu berkembang dengan stabil, adakalanya permintaan lebih tinggi dan mendorong para pengusaha menaikkan produksinya sehingga lebih banyak pekerja baru digunakan dan akan mengurangi pengagnguran dan suatu ketika permintaan menurun yang akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja atau bahkan mengakibatkan menutup perusahaan maka pengangguran akan bertambah.
3. Pengangguran Struktural. Tidak semua industry dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagian akan mengalami kemunduran. Kemerosotan ini dapat ditimbulkan adanya barang yang lebih baik, kemajuan teknologi, biaya pengeluaran yang sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, serta hal ini menyebabkan produksi industry tersebut turun dan terpaksa mengurangi pekerja dan menyebabkan pengagguran. Pengangguran ini di golongkan sebagai pengangguran struktural yang disebabkan adanya perubahan struktur kegiatan ekonomi.
4. Pengangguran Teknologi. Pengangguran ini dapat ditimbulkan karena adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin atau karena penggunaan teknologi
Berdasarkan ciri pengangguran yang berlaku, pengangguran dapat dibedakan menjadi :1. Pengangguran Terbuka. Pengangguran ini tercipta akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Mereka secara nyata dan sepenuh waktu menganggur dan karenanya dinamakan pengagguran terbuka . penganguran ini juga sebagai akibat kegiatan ekonomi yang menurun karena kemajuan teknologi yang mengurangi tenaga kerja atau akibat kemunduran suatu industri.
2. Pengangguran tersembunyi. Pengangguran ini terjadi karena penggunaan tenaga kerja yang melebihi dari kebutuhan tenaga kerja yang sesungguhnya , hal ini di pandang agar kegiatan lebih efisien.
3. Pengangguran Bermusim. Pengangguran ini terutama terdapat disektor pertanian dan perikanan. Pada musim tanam dan musim panen biasanya petani membutuhkan pekerja yang banyak namun pada kegiatan pasca tanam dan panen petani mengurangi jumlah pekerja, pengangguran ini disebut pengangguran bermusim
4. Setengah menganggur. Dinegara-negara berkembang sebagian warga sering melakukan migrasi dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Namun tidak semua mendapatkan pekerjaan dengan mudah, ada yang bekerja setengah hari, ada yang bekerja, dua hari atau tidak menentu, pengangguran ini dinamakan setengah menganggur (underemployed/underemployment).
Tujuan Kebijakan Pemerintah
Untuk menghindari efek negativef dari pengangguran, beberapa tujuan kebijakan pemerintah meliputi :
a. Tujuan bersifat Ekonomi
1. Menyediakan lowongan pekerjaan , Dalam jangka panjang usaha untuk mengatasi pengangguran perlu dilakukan karena jumlah penduduk terus bertambah dan akan menyebabkan pertambahan jumlah tenaga kerja.
2. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat, Kenaikan kesempatan kerja akan menambah produksi nasional dan pendapatan nasional, perkembangan ini selanjutnya kan menambah kemakmuran masyarakat
3. Memperbaiki Pembagian pendapatan, pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk kepada kesamarataan pembagian pendapatan, pekerja yang menganggur tidak memperoleh pendapatan . Maka semakin besar pengangguran , semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai pendapatan.
b. Tujuan bersifat Sosial dan politik
1. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, Efek dari pengangguran mengurangi taraf hidup dalam keluarga yang secara langsung dapat mengurangi kemampuan keluarga dalam meningkatkan pendidikan dalam keluarganya. Secara psikologi efek tersebut dapat menimbulkan perasaan rendah diri, kehilangan kepercayaan dan perselisihan keluarga.
2. Menghindari masalah kejahatan. Pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pendapatan, sehingga dapat menimbulkan efek negatif berupa kejahatan karena tuntutan ekonomi sehingga semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.
3. Mewujudkan kestabilan politik, Kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk menaikkan taraf kemakmuran masyarakat memerlukan kestabilan politik. Pengangguran merupakan salah satu sumber dari ketidakstabilan politik.