Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran adalah suatu aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu negara dengan negara lain dalam satu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian utama yaitu neraca berjalan dan neraca modal.
Neraca berjalan mencatat transaksi-transakai berikut :
1. Ekspor dan import barang tampak , transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor pertanian , barang-barang industry dan barang-barang yang diproduksi oleh sektor pertambangan dan berbagai jenis impor barang tampak lainnya. Apabila nilai neraca itu positif, ia berarti bahwa ekspor barang-barang tam[ak adalah melebihi impornya. Sebaliknya apabila ia negatif maka I aberarti impor melebihi ekspor.
2. Nlai ekspor dan impor barang-barang tidak Nampak, transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang diekspor atau di impor, perbelanjaan para pelancong, dan pendapatan investasi yang meliputi keuntungan , bunga atas modal yang diinvestasikan dan deviden. Neraca perdagangan tak tampak yaitu nilai bersih ekspor dan nilai impor jasa-jasa, dinamakan neraca jasa
3. Pembayaran pindahan, meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. contoh dari pembayaran pindahan adalah bantuan uang suatu negara Arab ke Afganistan.
Neraca modal meliputi aliran modal resmi dan investasi langsung oleh pihak swasta ke negara-negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran dimana antara badan-badan pemerintah disuatu negara dengan negara-negara lain . Investasi langsung swasta adalah investasi berupa mendirikan perusahaan terutama perindustrian. Modal yang dibelanjakan diperoleh dari negara asal perusahaan tersebut. Perbedaan antara modal jangka panjang yang diterima dari luar negari dengan modal jangka panjang yang bayarkan ke laur negari dinamkan neraca modal jangka panjang
Kurs valuta asing
Kurs valuta asing kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nill\ai mata uang sesuatu negra dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Dapat juga didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan , yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs antara lain :
1. Perubahan citrarasa masyarakat , mempengaruhi corak konsumsi mereka. Perbaikan kualitas barang-barang dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan dapat pula menaikkan ekspor, begitu juga sebaliknya perubahan –perubahan ini akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.
2. Perubahan harga barang ekspor dan impor, harga sesuatu barang merupakan salah satu factor penting yang menentukan apakah sesuatu barang akan diimpor atau diekspor. Perubahan harga –harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut
3. Kenaikanharga umum (inflasi), inflasi yang berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai suatu valuta asing. Kecenderungan seperti ini wujud disebabkan efek inflasi sebagai berikut : 1) inflasi menyebabkan harga –harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga diluar negeri dan oleh sebab inflasi kecenderungan menambah impor,2) inflasi menyebabkan harga-harga ekspor menjadi mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor
4. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi, sku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Apabila lebih banyak modal mengalir ke suatu negra, permintaaan atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang suatu negra akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dinegara-negara lain.
5. pertumbuhan ekonomi, efek yang akan ditimbulkan oleh suatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya tergantung kepada corak pertumbuhan ekonoi yang berlaku.
Kebijakan pemerintah dalam ekonomi terbuka.
Pada dasarnya masalah yang dihadapi oleh perekonomian terbuka akan berbentuk salah satu dari empat masalah berikut :
1. Masalah pengangguran , tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran
2. Masalah inflasi , tetapi terdapat surplus dalam neraca pembayaran
3. Masalah pengangguran , serta terdapat defisit dalam neraca pembayaran
4. Masalah inflasi , serta terdapat defisit dalam neraca pembayaran
Dalam menghadapi pengangguran atau inflasi yang diikuti pula masalah defisit dalam neraca pembayaran memerlukan langkah diantaranya dengan kebijakan memindahkan pembelanjaan ( untuk pengangguran yang dikuti defisit neraca pembayaran ) dan kebijakan pengurangan pembelanjaan (untuk inflasi yang diikuti defisit neraca pembayaran).
Kebijakan Memindahkan Pembelanjaan
Kebijakan memindahkan pembelanjaan adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi defisit dalam neraca pembayaran yang mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurangan impor.
Langkah –langkah akan mengurangi impor dan mendorong konsumsi barang dalam negeri dapat dilakukan sebagi berikut :
1. melakukan pembatasan impor (menaikkan pajak impor)
2. menekan (mengurangi penggunaan valuta sing )
3. menurunkan nilai mata uang (devaluasi)
Langkah –langkah yang akan menambah ekspor sehingga menambah penerimaan valuta asing adalah :
1. Memberikan insentif fiscal dan moneter (free trade zone)
2. Mewujudkan kestabilan upah dan harga
3. Menurunkan nilai valuta
Kebijakan Pengurangan Pembelanjaan
Kebijakan pengurangan pembelanjaan adalah langkah pemerintah untuk mengatasai masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan mengurangi perbelanjaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi negara. Kebijakan mengurangi pembelanjaan dapat dilaksanakan dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menaikkan pajak pendapatan
2. Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang
3. mengurangi pengeluaran pemerintah
Devaluasi (penurunan nilai valuta )
Devaluasi biasanya dilakuakn oleh negar-negara yang menjalankan system kurs pertukaran tetap. devaluasi adalah tindakan pemerintah yang menurunkan nilai mata uangnya terhadap valuta asing. Contoh 1 dolar US = Rp 7.500, apabila di ubah oleh pemerintah menjadi Rp 10.000, maka dapat dikatakan pemerintah telah mendevaluasi mata uangnya.
Efek-efek yang mugkin dapat ditimbulkan devaluasi adalah :
1. Ekspor akan bertambah, karena di pasaran luar negeri ekspor lebih murah
2. Impor berkurang , karena barang luar negeri menjadi lebih mahal
3. kenaikan ekspor dan pengurangan impor akan memperbaiki neraca pembayaran
4. Pendapatan nasional akan bertambah karena, 1) ekspor naik, 2 ) pengurangan impor menaikkan permintaan produksi domestik
5. Mungkin inflasi berlaku, yaitu apabila kenaikan harga-harga barang impor akan mendorong kepada wujudnya kenaikan-kenaikan harga-harga produksi dalam negeri. Inflasi juga dapat berlaku jika devaluasi dilakukan ketika perekonomian mengalami kemakmuran yang tinggi